BreaK #46
Salam Sehat, Bapak/Ibu sobat BreaK…

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan acara mingguan BreaK (Bicara tentang Kualitatif) yang dilaksanakan via daring melalui aplikasi Zoom pada:

📆 Hari, tgl: Jumat, 23 September 2022
⏰ Pukul: 14.00-15.00 WIB
✏️ Topik: Klinik BreaK
Judul Penelitian: Optimalisasi Pelaksanaan Program Rujuk Balik (PRB) Pasien Diabetes Melitus Peserta BPJS Kesehatan

👩🏼‍💼Narasumber: Dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc
👩‍💻Moderator: M. Sinta Kristanti, S.Kep, Ns., MN, PhD

Silakan bergabung melalui link zoom di bawah ini:
💻 http://ugm.id/BicaratentangKualitatif2

Acara ini juga dapat diakses melalui platform:
📻 Aplikasi Raisa Radio di play store untuk android
🌐 Website radioindonesiasehat.com
🎥 Live Streaming (Youtube) channel HPM FK UGM

Anda dapat mengakses:
1. Youtube Channel HPM FK UGM untuk Playlist BreaK
2. Website hpm.fk.ugm.ac.id dan instagram @hpm.ugm untuk update terkait agenda dan tema BreaK setiap minggunya

Episode BreaK Sebelumnya

BreaK (Bicara tentang Kualitatif) #67 “Closing 2023”

BreaK (Bicara tentang Kualitatif) #65 “Tips Wawancara”

Reportase Workshop “District Team Problem Solving (DTPS)"

Magister Kebijakan dan Manajemen Kesehatan TA 2024/2025 FKKMK UGM

Senin 22 September s/d Rabu 24 September 2025

Program Magister Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (MKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) menyelenggarakan Workshop “District Team Problem Solving (DTPS)” pada Senin–Rabu, 22–24 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta, khususnya mahasiswa dan pemangku kepentingan di sektor kesehatan daerah, dalam merumuskan dan memecahkan permasalahan kesehatan secara sistematis dan berbasis bukti. Penguatan keterampilan pemecahan masalah ini menjadi krusial untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif, efisien, dan tepat sasaran, sejalan dengan komitmen terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan.

Selama tiga hari pelaksanaan, peserta memperoleh pemahaman mendalam mengenai tahapan dalam proses pemecahan masalah menggunakan pendekatan DTPS. Mereka dilatih untuk mengidentifikasi ruang lingkup dan jenis permasalahan yang dihadapi di tingkat daerah, serta menganalisisnya dari berbagai perspektif lintas seksi kedinasan. Pendekatan ini memungkinkan peserta untuk merumuskan masalah secara tepat dan mengembangkan indikator yang relevan, yang kemudian digunakan dalam analisis situasi berbasis data. Tahapan ini penting untuk memastikan kebijakan dan program yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhan nyata di lapangan dan berkontribusi pada pencapaian SDG 10 mengenai pengurangan kesenjangan dalam akses layanan kesehatan.

Workshop ini juga membekali peserta dengan keterampilan teknis yang lebih aplikatif. Peserta diajak untuk merumuskan beberapa opsi solusi yang dapat mengatasi permasalahan yang telah diidentifikasi, kemudian menilai secara kritis kelebihan dan kelemahan masing-masing opsi tersebut. Proses ini dilakukan melalui metode penilaian skor untuk memudahkan perbandingan kinerja tiap opsi secara objektif. Selanjutnya, peserta dilatih untuk menyusun desain implementasi secara rinci, termasuk menetapkan tahapan pelaksanaan, jadwal, pihak yang bertanggung jawab, serta sumber daya yang dibutuhkan. Sesi ini juga menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan potensi kegagalan implementasi agar solusi yang dipilih dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak yang diharapkan. Sebagai bagian dari penguatan kapasitas manajerial, peserta diperkenalkan pada penggunaan ProjectLibre, sebuah perangkat lunak yang membantu dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran program. Dengan pemahaman ini, peserta dapat merancang pembiayaan program secara lebih realistis, transparan, dan efisien sesuai dengan sumber daya yang tersedia di tingkat daerah. Penerapan ProjectLibre juga mendukung tata kelola yang akuntabel dan mendorong penggunaan dana publik secara optimal. Pendekatan yang menitikberatkan pada perencanaan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor ini sejalan dengan semangat SDG 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Workshop ditutup dengan sesi presentasi Executive Summary Proposed Program oleh setiap kelompok peserta. Dokumen ringkas ini memuat hasil analisis masalah, opsi solusi yang dipilih, rencana implementasi, dan perencanaan anggaran yang telah dirumuskan selama proses workshop. Fasilitator memberikan masukan, arahan, dan rekomendasi untuk penyempurnaan rancangan program agar lebih kontekstual, realistis, dan dapat diterapkan secara efektif di lapangan. Sesi evaluasi dan umpan balik menegaskan pentingnya pembelajaran berbasis permasalahan nyata yang dihadapi pemerintah daerah sebagai sarana untuk memperkuat kapasitas perencanaan dan pengambilan keputusan.

Melalui penyelenggaraan Workshop DTPS ini, Magister Kebijakan dan Manajemen Kesehatan TA 2024/2025 FKKMK UGM menegaskan komitmennya untuk mencetak sumber daya manusia yang memiliki keterampilan analitis, manajerial, dan kolaboratif dalam tata kelola kesehatan daerah. Workshop ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi para peserta untuk mengintegrasikan hasil pembelajaran ke dalam praktik nyata, sehingga mereka mampu merancang kebijakan dan program kesehatan yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di tingkat daerah, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap percepatan pencapaian target-target SDGs, khususnya dalam memperkuat sistem kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.