Reportase Bedah Buku Seri Webinar II
Bagian 1: “Pengalaman Awal Saat Mengenalkan Ilmu
Manajemen dan Kebijakan di UGM dan di Dunia Nyata”
Pembicara, Pembahas dan Moderator Seri Webinar II Bedah Buku Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat: Pengalaman Universitas Gadjah Mada (1993–2023) pada Rabu (13/3/2024)
Bedah buku pada Seri Webinar ke-2 ini dipandu oleh Dosen Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dr. Haryo Bismantara, MPH sebagai moderator menjelaskan bahwa pada Bab 1 kita bisa melihat success story dari penerapan apa yang terjadi di luar yang dapat di-link-kan dengan studi di lapangan. Pada webinar kedua ini terdapat 3 pembahas yaitu yang pertama Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua sebagai ketua Executive Class dan berada di masa awal ketika UGM mulai start dengan manajemen. Kemudian juga ada Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, S.U., Dr.PH., Sp.KKLP dan ada Dr. dr. Mubasysyir, M.A yang sangat vokal dalam konteks politik ekonomi dan politik, sosiologi dan kesehatan.
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD sebagai editor utama dalam buku ini menjelaskan bahwa Bab 1 buku ini membahas gelombang pengayaan ilmu kesehatan dari segi kebijakan. Dari Bab 1 ini ditulis bersama dosen Kebijakan, dalam buku ini ada sebuah periode dimulainya FK UGM dari sebuah perguruan tinggi di Klaten berpindah ke Kraton yang dimana keadaan dan kondisinya tidak mendukung untuk adanya periode ekspansi keilmuan. Pada 1970 FK UGM mulai mendapat sentuhan internasional dengan adanya bantuan tenaga dosen asing dan menjadi bagian dari FK UGM. Pada awal FK UGM mengirim beberapa dosen senior ke luar negeri untuk mendalami ilmu epidemiologi dan kemudian merekrut beberapa dosen junior untuk sama-sama mendalami keilmuan ini. Dosen-dosen junior tersebut kemudian dikirim ke tempat-tempat yang eksotik dengan ilmu-ilmu baru salah satunya bioteknologi, ekonomi kesehatan, ilmu kebijakan sosial kesehatan yang dapat berkaitan dengan ilmu kedokteran. Pada awal gelombang kedua dimulailah membuka beberapa minat studi salah satunya minat Manajemen Rumah Sakit.
Sebagai pembahas pertama oleh Ketua Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Indonesia Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua menerangkan salah satu solusi yang dilakukan adalah peningkatan ilmu melalui lanjut studi di manajemen rumah sakit yang selama belajar ini, didapatkan materi pembelajaran yang tidak terbatas pada ilmu manajemen saja namun menyangkut ilmu ekonomi, akuntansi, sosiologi yang membantu kita memahami perilaku pasien dan staf. Salah satu ilmu yang interest sampai sekarang tentang managing boss, serta manajemen strategik. Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu yang diajar ini memiliki peranan penting untuk memastikan bahwa rumah sakit dapat berjalan dengan baik jika kita dibekali ilmu leadership dan problem solving.
Selanjutnya pembahas kedua oleh Rektor UNRIYO Indonesia Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, S.U., Dr.PH., Sp.KKLP menjelaskan bahwa di tahun 1990 manajemen rumah sakit masih sebatas administration planning, organizing, dan staffing. Kemudian dilakukan inovasi bahwa rumah sakit adalah manajemen yang melibatkan komponen-komponen manajerial seperti strategy, organization behavior, dan financing. Secara konseptual ilmu ini sangat sukses dan terbukti beberapa tokoh menjadi tokoh nasional dan unggul dan mencerminkan keberhasilan menggunakan ilmu manajemen dalam dunia kedokteran dan public health.