Reportase Bedah Buku Seri Webinar IVa
Bagian 3: “Kesulitan yang Terjadi dan Strategi ke Depan”
Sesi Dokumentasi: Seri Webinar IVa Bagian 3 “Kesulitan yang Terjadi dan Strategi ke Depan” Buku Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat: Pengalaman Universitas Gadjah Mada (1993–2023) pada Rabu (27/3/2024) secara daring
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD sebagai penulis menyampaikan bahwa pada bagian 3 buku yang dibagi menjadi 2 diskusi yaitu pada sesi pertama membahas pengalaman FK-KMK UGM dan FK Universitas Airlangga serta diskusi sesi ke-2 yaitu membahas bagaimana lesson learned untuk lebih dari 100 FK di Indonesia. Penulisan buku memiliki tujuan yang salah satunya yaitu membahas kesulitan dan prospek pengayaan ilmu di masa mendatang untuk menyelesaikan masalah klinis dan masalah kesehatan serta memberikan rekomendasi untuk universitas yang akan melakukan pengayaan ilmu kedokteran secara sistematis dan terencana. Terdapat proses difusi inovasi dari melihat apa yang terjadi di luar negeri mengenai universitas. Bagaimana pengalaman universitas airlangga dalam konteks pengayaan ilmu kedokteran dengan ilmu kebijakan dan manajemen?
Pembahas: Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.O.G., Subsp.F.E.R.
Sebagai seorang Dekan FK-Universitas Airlangga dan Ketua AIPKI, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.O.G., Subsp.F.E.R. menyampaikan bahwa proses pendidikan kedokteran agar siap di masyarakat harus memiliki tanggung jawab secara klinis dan moral. Belajar dari kurikulum pendidikan kedokteran di Universitas Airlangga, yang memasukkan entrepreneurship sebagai salah satu poin kurikulum yang harus dikuasai oleh mahasiswa kedokteran. Dengan mempelajari entrepreneurship mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan berinovasi, kepemimpinan yang baik, bekerja dalam tim, komunikasi, pemecahan masalah, berani mengambil risiko, dan manajemen waktu. Selain itu, FK Universitas Airlangga menginisiasi satu Rumah Sakit Terapung “Ksatria Airlangga” yang mengajarkan rasa nasionalisme bagi calon-calon dokter terkait permasalahan kesehatan di daerah-daerah terpencil, daerah perbatasan di Indonesia.
Reporter:
Ichlasul Amalia, MPH dan Nila Munana, SHG, MHPM.