Upaya Membangun Sistem Penanganan Limbah Medis Di Lapangan

Oleh: Hayu Qaimamunazzala

Beberapa pakar dihadirkan pada panel ketiga kuliah perdana Prodi S2 IKM FK-KMK UGM untuk membahas upaya membangun sistem penanganan limbah medis di lapangan. Sesi diawali pemaparan kasus pengelolaan limbah medis oleh Dr. dr Lia G. Partakusuma, SpPK(K), MM, MARS.,FARM, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Pusat, terkait kasus pembuangan ilegal limbah medis, tingginya kesenjangan antara timbunan dan pengelolaan limbah medis serta kesulitan fasyankes memenuhi regulasi pengelolaan limbah medis. PERSI juga menekankan pentingnya kerjasama dan komitmen lintas sektor untuk mendukung harmonisasi regulasi, pembagian peran stakeholder dan pemanfaatan teknologi pengelolaan limbah medis.

Selanjutnya Dr. dr. Darwito, SH, Sp.B(K)Onk, Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito berbagi pengalaman terkait upaya pengelolaan limbah medis di RSUP Dr. Sardjito dalam melakukan beragam upaya dan pengembangan inovasi pengelolaan limbah medis, seperti pelaksanaan sistem bank sampah sebagai upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di lingkungan rumah sakit. Dr. Darwito mengungkapkan bahwa masalah lingkungan, termasuk limbah medis, semestinya menjadi pemikiran dan tanggungjawab bersama terutama pemerintah daerah, bukan hanya fasyankes atau sanitarian, mengingat dampak yang ditimbulkan luas dan berjangka panjang. Beliau memberikan apresiasi tinggi kepada pihak yang berminat dan peduli terhadap masalah limbah medis, terutama Prodi S2 IKM FK-KMK UGM yang menginisiasi kuliah perdana dengan isu tersebut, serta berharap mahasiswa baru di Prodi S2 IKM sebagai agen perubahan mampu menjadi pemecah masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan. Beliau menyatakan keterbukaan dan sambutan baik RSUP Dr. Sardjito untuk kerjasama dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan mahasiswa IKM terutama dalam bidang kesehatan lingkungan.

Sesi terakhir ditutup oleh Dr. Ir. Sarto, MSc dari Fakultas Teknik Kimia UGM, yang memberikan pandangan mengenai tantangan dan pengembangan pengelolaan limbah medis dari sudut pandang akademisi. Sependapat dengan dua pemapar sebelumnya, bahwa kepedulian dan harmonisasi lintas sektor terhadap pengelolaan limbah medis dari berbagai pihak serta implementasi regulasi terkait pengelolaan limbah medis masih belum optimal. Beliau mengungkapkan, kajian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengembangkan rancangan pengelolaan limbah medis berbasis wilayah yang diharapkan dapat dilakukan studi lebih lanjut oleh para ahli di bidangnya, salah satunya mendorong mahasiswa baru Prodi S2 IKM untuk memberi masukan dalam pengembangan pengelolaan limbah medis berbasis wilayah.