Bedah Buku #10 Strategi Menyiapkan Kebijakan Pembangunan – Tri Mardoyo, SKM

Oleh: Lia Rahmawati

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM telah menyelenggarakan Bedah Buku #10 dengan judul buku “Strategi Menyiapkan Kebijakan Pembangunan” pada hari Rabu, 9 Februari 2022 mulai pukul 15.30-16.30 WIB melalui media online meeting zoom. Diskusi dibuka dan dipandu oleh Ni Galuh Purwanti, S.Psi. selaku MC dan pembahasan isi buku “Strategi Menyiapkan Kebijakan Pembangunan” disampaikan langsung oleh Narasumber yaitu Bapak Tri Mardoyo, SKM. Pengulasan lebih mendalam dikembangkan dengan cukup tajam oleh Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA.

Dalam pembahasannya Bapak Tri menyampaikan bahwa dalam keberhasilan pembangunan, kualitas birokrasi menjadi kuncinya, termasuk sumber daya manusia didalam sebuah birokrasi tersebut. Landasan dasar berinovasi adalah mindset sebagai pelayan terkait bagaimana kita memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, bahkan semua orang di tingkat bawah. Rasa kepekaan yang berasal dari pengelihatan terhadap kondisi nyata yang terjadi, pendengaran terhadap adanya kritikan, harapan dan keluh kesah serta kombinasi keduanya perlu dibangun untuk menangkap peluang inovasi sehingga dapat menimbulkan upaya untuk perubahan. Inovasi yang dibuat harus berdasar dari kebutuhan masyarakat. Terdapat pemilihan inovasi yang bisa dilakukan secara sederhana maupun kompleks, tergantung dari jenis inovasinya.

Inovasi harus memperhatikan:

  1. Harus sustainable (berkesinambungan) sehingga harus dijaga, bisa menggunakan regulasi
  2. Melakukan kontrol anggaran
  3. Sarana prasarana
  4. SDM
  5. sistem pelaksanaan

Dalam sesi diskusi terdapat beberapa pertanyaan yang ditujukan oleh Bapak Tri dan dr. Mubasysyr selaku narasumber dan pembahas pada bedah buku kali ini.

“Beberapa inovasi/arah kebijakan dalam lingkaran birokrasi terkesan hanya tertulis di atas kertas saja tanpa implementasi yang jelas. Dalam penguatan inovasi apakah ada strategi lain? Mungkin bekerja sama dengan pihak swasta tanpa mengikutsertakan lingkup birokrasi agar inovasi tersebut bisa tetap dijalankan? Tanya Wanda Januar

Bapak Tri menjelaskan bahwa “kembali lagi pada hal yang melatarbelakangi dari inovasi. Seharusnya inovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar dapat sustainable. Dan seorang inovator harus memastikan bahwa idenya dapat terlaksana sesuai dengan konsep yang sudah dirancang”.  dr. Mubasysyr selaku pembahas menambahkan bahwa “strateginya harus ada enterpreneur kebijakan itu dan harus memiliki nyali. Kegagalan dalam program salah satunya tidak mempunyai eksekutor lapangan – yang intinya kurang lebih sebagai entrepreneur. Orang yang mewujudkan ide “bisnis”nya.

“Regulasi apakah yang menaungi PSC 119 sehingga bisa menjadi UPT? dan juga bagaimana caranya mendapat dukungan pendanaan atas inovasi-inovasi yang dicetuskan mengingat keterbatasan dana dan harus bersaing dengan Program Prioritas ? Tanya Nika Maya

Bapak Tri menjelaskan bahwa “Harus menggunakan regulasi kepala daerah untuk inovasi yang strategis dan kompleks. Diawal, kita harus melihat jenis dari inovasinya, apakah inovasi sederhana atau kompleks (termasuk terkait dengan kebutuhan pembiayaan). Selain itu, advokasi sangat diperlukan dan diperlukan kesabaran karena memang membutuhkan waktu”.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.