BreaK #51
Salam Sehat, Bapak/Ibu sobat BreaK…

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan acara mingguan BreaK (Bicara tentang Kualitatif) yang dilaksanakan via daring melalui aplikasi Zoom pada:

📆 Hari, tgl: Jumat, 23 Desember 2022
⏰ Pukul: 14.00-15.30 WIB
✏️ Topik: Wrap Up BreaK Tahun 2022

👩🏼‍💼Narasumber: Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD
👩‍💻Moderator: M. Sinta Kristanti, S.Kep, Ns., MN, Ph.D

Silakan bergabung melalui link zoom di bawah ini:
💻 http://ugm.id/BicaratentangKualitatif2

Acara ini juga dapat diakses melalui platform:
📻 Aplikasi Raisa Radio di play store untuk android
🌐 Website radioindonesiasehat.com
🎥 Live Streaming (Youtube) channel HPM FK UGM

Anda dapat mengakses:
1. Youtube Channel HPM FK UGM untuk Playlist BreaK
2. Website hpm.fk.ugm.ac.id dan instagram @hpm.ugm untuk update terkait agenda dan tema BreaK setiap minggunya

Episode BreaK Sebelumnya

Nothing Found

Sorry, no posts matched your criteria

Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat

Pengalaman Universitas Gadjah Mada (1993-2023)

Sinopsis

Buku ini membahas peran ilmu kebijakan dan manajemen dalam memperkaya ilmu kedokteran. Proses yang merupakan salah satu “enrichment” ilmu kedokteran ini dilakukan oleh UGM yang tercatat detail selama 30 tahun antara 1993-2023. Mengapa terjadi proses pengayaan? Di awal tahun 1990an ada tantangan tentang cara mengatasi masalah klinis dan kesehatan masyarakat. Apakah cukup dengan menggunakan “ilmu-ilmu asli” fakultas-fakultas kedokteran dan kesehatan masyarakat, ataukah harus ditambah ilmu yang berasal dari fakultas-fakultas di luar bidang kedokteran-kesehatan.

Pengalaman UGM dengan berbagai penerapannya di dunia nyata memberi jawaban bahwa diperlukan pengayaan ilmu kedokteran dengan ilmu kebijakan dan manajemen. Dengan pengayaan ilmu ini pelaku di dunia akademik dan dunia nyata merupakan satu kesatuan dalam menyelesaikan masalah riil. Para akademisi secara transdisiplin mampu menjadi salah satu pelaku aktif (bukan penonton) dalam menyelesaikan masalah-masalah klinis dan kesehatan masyarakat.

Proses pengayaan ilmu kedokteran di UGM tidak mudah. Di dunia akademik dan di dunia nyata sempat terjadi penolakan-penolakan karena sebagian pihak tidak paham manfaat kerjasama transdisiplin antar fakultas dan antar profesi. Selain itu proses pengayaan dilakukan tanpa proyek dan tanpa desain formal. Beruntung, terjadi proses dengan hasil yang positif dan melembaga. Saat ini akademisi di FK-KMK UGM melalui Departemen Kebijakan dan Manajemen dapat mengembangkan karir akademik dalam ilmu-ilmu kebijakan dan manajemen. Di dunia nyata, para praktisi dan pengambil kebijakan kesehatan merasakan manfaat pengayaan ilmu kedokteran oleh ilmu kebijakan dan manajemen oleh akademisi untuk mengatasi masalah pekerjaan mereka.

Bagaimana prospek proses pengayaan di masa depan? Di abad ke-21 ini masalah kesehatan di Indonesia semakin bertambah dengan meningkatnya penyakit-penyakit menular, penyakit tidak menular, sampai penyakit jiwa. Disamping itu masih banyak masalah terkait infrastruktur yang berdampak pada pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan. Secara paralel teknologi kedokteran dan proses politik anggaran kesehatan berkembang semakin rumit. Oleh karena itu diyakini proses pengayaan ilmu kedokteran oleh ilmu kebijakan dan manajemen tidak akan pernah berhenti.

Rp125.000

Pemesanan dan pengiriman melalui Shopee pada jam kerja
Senin-Kamis : 09.00-16.00WIB
Jumat: 09:00-15.00WIB

Buku lainnya

Iwan Dwiprahasto Sang Guru

Sinopsis

Buku ini menceritakan perjalanan “singkat” Prof. dr. lwan Dwiprahasto, M.Med.Sc.Pharm. Ph.D. yang ditulis dari sudut pandang Adi Utarini, sang istri. Pandemi telah merenggut hidupnya. Kerinduan Uut, nama akrab Adi Utarini, yang mendalam kepada sosok Prof. lwan ini telah menguatkannya menyusun biografi sang suami, sahabat, kolega sekaligus Guru Kehidupannya.Menulis buku ini memang penuh pergolakan batin. Kepasrahan ketika menerima keputusan Sang Pencipta, rasa rindu yang menusuk, serta perjuangan untuk bangkit kembali. Namun, terlalu egois rasanya kalau Uut dan anak tunggal mereka, Putri Karina Larasati, hanya memendam semuanya itu. Karena di balik keseharian Prof. lwan, tersembunyi catatan-catatan keteladanan. Semoga menginspirasi.

Harga: Rp143.000

Pemesanan dan pengiriman melalui Shopee pada jam kerja
Senin-Kamis : 09.00-16.00WIB
Jumat: 09:00-15.00WIB

Buku lainnya

Membangun Inovasi di Era Pandemi

Sinopsis

Ada hikmah di balik musibah. Ungkapan tersebut menggambarkan isi dari Buku Membangun Inovasidi Era Pandemi.

Pandemi Covid 19 yang melanda dunia dan Indonesia sejak awal tahun 2020 diiringi dengan kelangkaan berbagai produk dan fasilitas kesehatan untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19 di seluruhwilayah I ndonesia. Berdasar kondisi ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk dapat berperan di dalam mengatasi permasalahan akibat pandemi Covidl9. Upaya-upaya tersebut antara lain berupa kegiatan inovasi melalui sinergi lintas disiplin, multi disiplin dan kemitraan dengan multi pihak. Kebijakan alokasi anggaran, penentuan tema-tema penelitian dan tim Peneliti dilakukan secara sinergisdi tingkat Universitas melalui Direktorat Penelitian, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi, Direktorat Keuangan, Direktorat Perencanaan, Unit-Unit, Pusat Studi, Pusat Unggulan Iptek, Rumah Sakit Akademik bersama dengan Fakultas,Sekolah di lingkungan UGM. Riset inovasi dalam penanggulangan COVID-19 tersebut didukung oleh sinergi kerja sama dengan pihak di luar UGM melalui model n-Helix (Triple Helix, Quadruple Helix, maupun Penta Helix): UGM sebagai Pelopor Inovasi, Expertise Industri dalam Realisasi Ide Inovasi, Pemerintah sebagai Regulator dan Fasilitator, Organisasi Profesi sebagai pengarah Ethical Manner dan Professional Judgement, Fasilitas Layanan Kesehatan sebagai Life Laboratorydan Pengguna Utama hasil inovasi.

Berbagai riset inovasi yang telah dikembangkan selama masa pandemi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Pencegahan (preventing); 2) Pelacakan penularan (tracking contagion); 3) Obat dan vaksin (cure and vaccines); 4) Diagnostik dan pengujian (diagnostics and testing); 5) Kebijakan dan data (policy and data); 6) Aksi komunitas (community actions). Riset berbasis inovasi ini memiliki Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) pada level 7-9 yang merupakan pengembangan dari Riset Terapan yang memiliki TKT 4-6. Keberhasilan dalam melakukan hilirasi dan menerapkan hasil riset tersebut merupakan hikmah pada masa Pandemi Covid-19 ini.

Di dalam buku ini rangkuman hasil riset I novasi tersebut kemudian disajikan dalam Bab-Bab dengan tema PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DAN HILIRISASI INOVASI PRODUK UNTUK PENGENDALIAN PANDEMI COVID-19 dan PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN I NOVASI NONPRODUK UNTUK PENGEN DALIAN COVID-19.Perjalanan hilirisasi beberapa inovasi unggulan UGM bersinergi dengan mitra disajikan di dalam buku Membangun Inovasi di Era Pandemi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Harga: Rp178.000

Pemesanan dan pengiriman melalui Shopee pada jam kerja
Senin-Kamis : 09.00-16.00WIB
Jumat: 09:00-15.00WIB

Buku lainnya