BreaK #51
Salam Sehat, Bapak/Ibu sobat BreaK…

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM menyelenggarakan acara mingguan BreaK (Bicara tentang Kualitatif) yang dilaksanakan via daring melalui aplikasi Zoom pada:

📆 Hari, tgl: Jumat, 23 Desember 2022
⏰ Pukul: 14.00-15.30 WIB
✏️ Topik: Wrap Up BreaK Tahun 2022

👩🏼‍💼Narasumber: Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD
👩‍💻Moderator: M. Sinta Kristanti, S.Kep, Ns., MN, Ph.D

Silakan bergabung melalui link zoom di bawah ini:
💻 http://ugm.id/BicaratentangKualitatif2

Acara ini juga dapat diakses melalui platform:
📻 Aplikasi Raisa Radio di play store untuk android
🌐 Website radioindonesiasehat.com
🎥 Live Streaming (Youtube) channel HPM FK UGM

Anda dapat mengakses:
1. Youtube Channel HPM FK UGM untuk Playlist BreaK
2. Website hpm.fk.ugm.ac.id dan instagram @hpm.ugm untuk update terkait agenda dan tema BreaK setiap minggunya

Episode BreaK Sebelumnya

Nothing Found

Sorry, no posts matched your criteria

Use of Routine Health Information Systems for Policy-making towards Universal Health Coverage in Decentralized Countries:

a Comparative Analysis of Strategies Used in Indonesia and Philippines

Sinopsis

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan salah satu pilar penting dari setiap sistem kesehatan, memberikan data yang diperlukan kepada perencana dan pengelola sistem kesehatan untuk pengambilan keputusan yang terinformasi. SIK mendukung kinerja sistem kesehatan secara keseluruhan, terutama dalam konteks surveilans penyakit, pengendalian kualitas layanan kesehatan, dan mobilisasi sumber daya yang efektif. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan SIK di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah telah meningkat pesat. Namun, data Sistem Informasi Rutin Kesehatan (SIRK) seringkali tidak dimanfaatkan sepenuhnya di negara-negara tersebut. Beberapa faktor yang menghambat penggunaan data SIRK termasuk masalah perilaku, teknis, dan organisasi. Pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pandemi ini meningkatkan permintaan akan data yang lebih rinci dan mengubah cara pengambilan keputusan dalam sistem kesehatan.

Studi kualitatif ini mengeksplorasi bagaimana para pembuat kebijakan di Indonesia dan Filipina menggunakan data SIRK untuk pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang menghambat pemanfaatan dan implementasinya. Temuan menunjukkan bahwa data SIRK digunakan secara luas untuk perencanaan program kesehatan, pemantauan dan evaluasi, serta penetapan prioritas. Namun, terdapat hambatan seperti masalah teknis, kurangnya peralatan, dan kebijakan penggunaan data yang tidak konsisten. Pandemi COVID-19 juga memperburuk beberapa tantangan terkait SIRK, tetapi sekaligus menunjukkan potensi SIRK dalam respons krisis. Penting untuk memperkuat sistem pengumpulan data, meningkatkan interoperabilitas SIRK, dan membangun budaya penggunaan data yang lebih kuat di kalangan tenaga kesehatan dan pengambil keputusan.

Buku lainnya