Use of Routine Health Information Systems for Policy-making towards Universal Health Coverage in Decentralized Countries: a Comparative Analysis of Strategies Used in Indonesia and Philippines

Summary

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan salah satu pilar penting dari setiap sistem kesehatan, memberikan data yang diperlukan kepada perencana dan pengelola sistem kesehatan untuk pengambilan keputusan yang terinformasi. SIK mendukung kinerja sistem kesehatan secara keseluruhan, terutama dalam konteks surveilans penyakit, pengendalian kualitas layanan kesehatan, dan mobilisasi sumber daya yang efektif. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan SIK di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah telah meningkat pesat. Namun, data Sistem Informasi Rutin Kesehatan (SIRK) seringkali tidak dimanfaatkan sepenuhnya di negara-negara tersebut. Beberapa faktor yang menghambat penggunaan data SIRK termasuk masalah perilaku, teknis, dan organisasi. Pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pandemi ini meningkatkan permintaan akan data yang lebih rinci dan mengubah cara pengambilan keputusan dalam sistem kesehatan.

Studi kualitatif ini mengeksplorasi bagaimana para pembuat kebijakan di Indonesia dan Filipina menggunakan data SIRK untuk pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang menghambat pemanfaatan dan implementasinya. Temuan menunjukkan bahwa data SIRK digunakan secara luas untuk perencanaan program kesehatan, pemantauan dan evaluasi, serta penetapan prioritas. Namun, terdapat hambatan seperti masalah teknis, kurangnya peralatan, dan kebijakan penggunaan data yang tidak konsisten. Pandemi COVID-19 juga memperburuk beberapa tantangan terkait SIRK, tetapi sekaligus menunjukkan potensi SIRK dalam respons krisis. Penting untuk memperkuat sistem pengumpulan data, meningkatkan interoperabilitas SIRK, dan membangun budaya penggunaan data yang lebih kuat di kalangan tenaga kesehatan dan pengambil keputusan.

Tahun ini, Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia kembali menyelenggarakan Forum Nasional (Fornas) Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) Kedelapan. Tema yang diangkat kali ini yaitu “Apakah Kebijakan JKN akan mencapai sasaran di peta jalan?”. Fornas JKKI 2018 akan diselenggarakan pada 7-8 November 2019 di Yogyakarta. Sementara post forum terjadwal dilaksanakan pada 9 November 2018 dengan sejumlah sesi yang dapat dipilih dan diikuti peserta, diantaranya: Desain Analisis Kebijakan, Penyusunan Policy Brief dan Dokumen Saran Kebijakan, Desain Agenda Advokasi, Stakeholder Mapping, Menggali dana – dana Filantropisme untuk meningkatkan keadilan sosial.

CALL FOR ABSTRACT

Fornas JKKI ini mengundang para peneliti dan praktisi untuk mengirimkan abstrak penelitiannya dengan syarat: pertama, merupakan pengalaman melakukan penelitian evaluasi kebijakan JKN yang berjalan. Kedua, terkait dengan metode evaluasi kebijakan. Ketiga, terkait dengan analisis kebijakan kesehatan. Keempat, proses advokasi untuk pengembangan kebijakan kesehatan, kelima, dan berbagai hal terkait dengan hasil serta evaluasi kebijakan di pemerintah pusat – daerah.
http://kebijakankesehatanindonesia.net/fkki2018/